Sertifikasi


SNI merupakan dasar infrastruktur mutu suatu organisasi, khususnya organisasi industri untuk menghasilkan produk yang konsisten dan produk yang bermutu sehingga dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Ini adalah sistem manajemen mutu yang harus dipenuhi dalam penerapan SNI wajib di sektor industri.
Prosedur Sertifikasi SNI
Kami memahami proses SNI dan kami menyesuaikannya dengan kebutuhan organisasi Anda. Prosedur ini mencakup delapan tahap utama untuk memastikan kualitas yang konsisten.
*Kami juga menyediakan Pengawasan dan Pembaruan Sertifikasi untuk kelanjutan sertifikat

APLIKASI SERTIFIKAT (Formulir SPPT)

VERIFIKASI DATA

AUDIT SISTEM MANAJEMEN MUTU

PENGUJIAN SAMPEL

PENILAIAN SAMPEL

KEPUTUSAN SERTIFIKASI

PENGAJUAN SPPT-SNI

*PEMBARUAN SURVEI dan SERTIFIKASI
Cakupan Layanan Sertifikasi Lainnya
SNI 07-0954-2005
Revisi SNI ini mengacu pada standar negara lain yang keberadaannya sudah diakui secara internasional, yaitu JIS G 3112-1991.
SNI ISO 22000
SNI ini memberikan persyaratan khusus untuk sistem manajemen keamanan pangan.
SNI 53:2019
SNI ini memberikan persyaratan khusus untuk batang kawat baja karbon rendah dan telah disetujui oleh Komite Teknis 77-01 Logam, Baja, dan Produk Baja di Indonesia.
SNI 2052-2017
SNI untuk steel reinforcement bars yang digunakan pada konstruksi beton ini merupakan revisi dari SNI 2052:2017. SNI ini ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional pada tahun 2024.
ISO 14000
Standar internasional yang memberikan panduan untuk Sistem Manajemen Lingkungan (EMS).
ISO 45001
Standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (OHSMS).
Domestic Component Level (TKDN) Process
TKDN adalah kebijakan yang mendorong penggunaan komponen atau bahan baku lokal dalam produksi barang atau jasa. Dalam konteks bisnis dan ekonomi, kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor, mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pembangunan ekonomi lokal.